Wonosobo, NU Online
Lima anggota Banser Wonosobo, diagendakan akan dikirim ke Turki. Mereka disiapkan sebagai relawan kemanusiaan atas musibah gempa dahsyat di Turki. Anggota Banser yang terpilih sebagai relawan Turki adalah Deni dan Kuncoro. Sedangkan tiga anggota lainnya masih dalam tahap seleksi.
Ketua GP Ansor NU Wonosobo, Amirudin mengatakan, anggota Banser yang akan diberangkatkan untuk misi kemanusiaan di Turki adalah anggota terbaik yang terpilih dalam pelatihan Search and Rescue (SAR) nasional di Tabanan Bali, pertengahan Oktober 2011 lalu.
"Sampai hari ini, baru terpilih dua orang yaitu Deni dan Kuncoro. Tiga anggota lain asal Wonosobo masih dalam tahapan seleksi. Mereka akan menuju Turki, direncanakan awal November 2011," ungkap Amirudin.
Menurutnya, pelatihan SAR nasional di Tabanan Bali, diikuti 20 anggota Banser Wonosobo. Pelatihan SAR selama 60 jam nonstop, berhasil menembus rekor dunia versi Muri. Para anggota Banser yang tergabung dalam tim SAR Kolodete Wonosobo tersebut, mampu mengikuti pelatihan SAR selama 60 jam secara utuh.
Sepanjang pelatihan SAR, waktu untuk istirahat hanya dilakukan untuk aktifitas shalat dan makan (15 menit). Selama 60 jam, 20 anggota Banser tidak tidur sama sekali.
Kegiatan cukup padat, di antaranya dilatih untuk menjinakkan bahan peledak, bedah mayat, mengatasi atau menolong korban patah tulang, evakuasi korban dan bahkan berendam di kolam sampai setengah hari.
"Pelatihan keras di Bali tersebut membutuhkan kemampuan fisik dan mental prima," tuturnya, Kamis (27/10).
Amirudin menyebut, bersamaan dengan pelatihan SAR di Tabanan, terjadi gempa di Bali. Hal itu pun menjadi ajang simulasi bagi mereka. Bahkan, dua anggota yang terpilih sebagai relawan ke Turki, sempat diminta bantuannya menjadi instruktur SAR di lingkungan Kodam Bukit Barisan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Banser Pelatihan SAR di Turki"
Post a Comment