Muslimat: Pendidikan Investasi Kemajuan Bangsa

Jakarta, NU Online
Pendidikan adalah investasi masa depan bangsa. Baik dan buruknya masa depan bangsa ini tergantung kualitas pendidikan. Karena itu, pemerintah Indonesia sudah selayaknya memberikan perhatian lebih terhadap pendidikan, terutama anak-anak sejak usia dini.

Ketua Umum Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa mengatakan, penanaman pendidikan yang benar dan berkualitas harus dilakukan sejak dini. Di sinilah pentingnya peran lembaga pendidikan setingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-Kanak (TK).

"Pendidikan yang baik harus dimulai dari pendidikan paling dini, yaitu PAUD, TK dan home schooling. Bahwa anak-anak perlu mendapat pendidikan yang maksimal sejak dini," kata Khofifah saat memberikan sambutan pada acara Training of Trainer (TOT) Pendidik dan tenaga kependidikan PAUD Muslimat NU Kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI , di Gedung Serba Guna Muslimat, Pondok Cabe, Jakarta Selatan, Kamis (27/10).

Menurut Khofifah, untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas bagi anak-anak usia dini perlu dilakukan pembekalan bagi pendidik dan tenaga kependidikan melalui pendidikan dan pelatihan. Karena itulah, Muslimat menggelar TOT untuk 60 pendidik dan tenaga kependidikan di lingkungan Muslimat.

"Pelatihan ini mungkin gak cukup, tapi ini awal. Ini Muslimat baru memulai.  Waktu tiga hari ini tentu kurang," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Kepala BKKBN era pemerintahan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini.

Dikatakannya, dalam berbagai kesempatan Menteri Pendidikan Nasional dan Kebudayaan M Nuh mengungkapkan gagasannya menjadikan Indonesia kompetitif ketika usia bangsa ini mencapai 100 tahun, yaitu pada tahun 2045.

"Pak Nuh pernah bilang dalam beberapa kesempatan, ketika Indonesia berumur 100 tahun, bangsa ini sudah kompetetif. Ini dilakukan dengan meningkatkan kualitas pendidikan sejak usia dini," jelas mantan Wakil Ketua MPR RI ini.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, TOT yang digelar oleh Muslimat ini merupakan bagian dari usaha mencetak generasi masa depan yang kuat, berkualitas, dan kompetitif. "Katakanlah, TOT ini  bagian dari starting poin untuk mengarah untuk membentuk generasi yang kuat pada masa mendatang," katanya.

Khofifah menambahkan, banyak pemimpin di dunia sudah tampil di panggung nasional ketika usia mereka masih muda. Ia mencontohkan Barack Obama dan Bill Clinton yang tampil sebagai presiden ketika usianya baru 40-an tahun. "Jadi ketika orang masuk umur 35 orang sudah jadi sesuatu," katanya.

Sementara itu, Kasubdit PTK PAUD Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Nasruddin, mengatakan, pihaknya merasa bersyukur bisa bermitra dengan Muslimat. Sebab, mengurus pendidikan usia dini sungguh tidak mudah karena masalah yang dihadapi sangat banyak. "Jujur kalau kami sendiri tidak mampu," katanya.

Ia juga berharap melalui TOT ini akan lahir para trainer andal yang bisa membawa kemajuan bagi pendidikan di Indonesia. Untuk itu, ia berharappara peserta punya niat yang tulus. "Ibu-ibu niatnya harus ikhlas. Jika niatnya benar, nanti akan banyak manfaatnya," tuturnya.

Selain itu, ia berharap para peserta serius mengikuti kegiatan TOT dari satu materi ke materi lainnya hingga tuntas. "Ikuti aturan yang ada di pelatihan ini. Inilah kunci sukses Diklat ini," katanya.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Muslimat: Pendidikan Investasi Kemajuan Bangsa"

Post a Comment