Pasuruan, NU Online
Sungguh ironis! Di tengah gerakan Paudisasi, yang kini digalakkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh. Disisi yang lain, nasib para guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), sampai saat ini masih jauh dari kesejahteraan, lantara gaji mereka sangat kecil.
"Kalau ibu adalah madrasah (sekolah) pertama, maka guru PAUD ini adalah madrasah berikutnya. Kalau tadi saya lihat rinciannya pak bupati, ya memang bayarannya masih, masya allah onok sing 20 ribu, onok sing 40 ribu," kata Saifullah Yusuf, Wakil Gubernur Jawa Timur dalam sambutannya di gerakan Paudisasi di Pendopo Kabupaten Pasuruan, Sabtu (3/12).
Menurut Wakil Gubernur Jawa Timur yang lebih akbrab disapa Gus Ipul ini, namun guru-guru PAUD ini akan dapat menikmati insentif, jika mereka telah melakukan sertifikasi. Besaran bantuan insentif tersebut, cukuplah lumayan besar yakni sekitar Rp 1,2 juta. Tetapi, untuk mendapatkan sertifikasi guru-guru PAUD juga diharapkan sekolah S1.
"Saya yakin, kalau kita ingin memajukan pendidikan di Indonesia. Yang pertama kali, garap dulu gurunya. 50 persen, proses belajar mengajar itu ditentukan gurunya. Lah, kalau gurunya itu bayarannya pas-pasan. Ya ngajar, tetapi pikirannya tidak di sekolah itu. Fisiknya di kelas, tetapi pikirannya tidak disitu," jelas Gus Ipul disambut gelak tawa ribuan guru PAUD.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Syaifullah Yusuf: Ibu Adalah Madrasah Pertama, Bukan PAUD"
Post a Comment