Grobogan, NU Online
Untuk mewujudkan kedamaian Indonesia, tidak cukup sekedar mengandalkan pelajar cerdas dan pintar saja. Namun kecerdasan dan kepintaran itu wajib diijtihadkan melalui organisasi pelajar seperti IPNU sebagai jalan jihad untuk menyemaikan kebersamaan kepada semua pihak.
Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jendral PP IPNU Muhammad Abdul Idris saat menjadi pembicara sarasehan pelajar bertema " Bersama IPNU; Indonesia Cerdas Damai Indonesia" di Aula Kantor NU Grobogan, Sabtu (24/3).
Idris mengingatkan fungsi IPNU bagi pelajar pedesaan dan kampong-kampung jangan muluk-muluk keinginannya. Kehadiran IPNU harus mampu menciptakan rasa nyaman para pelajar dalam menempuh pendidikannya terutama nyaman proses dewasanya dan aman masa depan mereka.
"Dengan demikian, bersama IPNU kita mampu membangkitkan mental dan karakter pelajar kampong yang siap tanding," tandasnya di depan 250 peserta yang sebagian besar pelajar se-Grobogan.
Menyinggung persoalan kenakalan remaja, Idris merasa yakin penyebabnya bukan soal halal haram atau batas agama yang belum mereka ketahui.
"Tetapi lebih dikarenakan pendidikan karakter di lembaga sekolah masih bersifat lips service dan idiologi campaign saja bagi penyelenggara pendidikan," ucap pria kelahiran Kudus ini.
Terorisme yang paling bahaya, menurutnya, bukan bom dan kekerasan fisik, melainkan ketidakmampuan lembaga pendidikan memciptakan pelajarnya percaya diri untuk sukses.
"Sehingga mereka mencari doping ke pendidikan di luar sekolah, seperti mewabahnya lembaga kursus yang mengakibatkan siswa lebih percaya tutor mereka dari pada gurunya," tegas Idris.
Sarasehan dalam rangka Harlah IPNU ke 58 ini diselenggarakan PC IPNU Grobogan. Selain Muhammad Abdul Idris, juga menghadirkan nara sumber lainnya yakni Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah Muh. Zen Adv dan Sekretaris PCNU Grobogan Afrosin.
Belum ada tanggapan untuk "IPNU: Pelajar Tak Cukup Hanya Cerdas"
Post a Comment