Jakarta, NU Online - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siroj, menegaskan sikap organisasi yang dipimpinnya untuk terus mendukung keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, Nahdliyin adalah golongan masyarakat yang taat beragama dan taat berjamaah dalam konteks bernegara.
"Kita di NU secara agama mengikuti sunah Rasulullah, secara kemasyarakatan berjamaah, dalam hal ini bersama-sama menjaga keutuhan NKRI," tegas Kiai Said di Jakarta, Jumat (23/3). Pernyataan yang sama disampaikannya saat melantik jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Tasikmalaya.
Dengan komitmen menjaga keutuhan NKRI, lanjut Kang Said, demikian Kiai Said disapa dalam kesehariannya, Nahdliyin tidak mungkin berkhianat terhadap empat pilar demokrasi.
"Berjamaah dalam artian menjaga keutuhan NKRI berarti taat berkonstitusi, tidak akan mengkhianati empat pilar demokrasi," tegas Kang Said dalam acara yang juga dihadiri oleh Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heriawan.
Pilihan untuk setia menjaga keutuhan NKRI, jelas Kang Said, dikarenakan sesepuh NU yang juga tercatat sebagai pendiri bangsa. Sikap Nahdliyin tersebut sama artinya dengan menghormati sesepun NU.
"Saya tegaskan Wachid Hasyim adalah bagian dari tim sembilan perumus kemerdekaan. Jadi kalau orang NU taat beragama dan bernegara memang sudah semestinya, karena memang sesepuhnya juga pendiri bangsa ini," pungkas Kang Said tegas.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "PBNU: Nahdliyin Harus Taat Beragama dan Taat Bernegara"
Post a Comment