Pringsewu, NU Online
Bertarekat atau menjadi anggota Jam’iyyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah tidak hanya sekedar berdzikir. Anggota tarekat NU ini harus juga memberikan teladan di tengah masyarakat.
“Thariqah tidak terpaku kepada amaliah wirid dan dzikir saja namun diharapkan dapat berkiprah atau da'wah bil hal (dakwah dengan tingkah laku, red) di tengah-tengah masyarakat,” kata Habib Yahya Assegaf, Ketua Jam'iyyah Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah (Jatman) Kabupaten Pringsewu, Lampung ditemui NU Online, beberapa waktu lalu.
Kepengurusan baru Jatman Kabupaten Pringsewu telah dibentuk pada 2 Maret 2012 lalu di Pondok Pesantren Sunan Gunung Jati Jati Agung Kabupaten Ambarawa.
Pembentukan kepengurusan tersendiri karena Pringsewu telah menjadi kabupaten yang terpisah dari kabupaten Tanggamus.
Acara pembentukan dihadiri oleh segenap pengurus Jam'iyyah Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah baik dari Kabupaten Tanggamus maupun Kabupaten Pringsewu serta tokoh masyarakat, haba'ib dan para badal thariqoh.
Kepengurusan Jam'iyyah Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah Kabupaten Pringsewu masa khidmat 2012-2015 terbentuk dengan ketua Habib Yahya Assegaf dan sekretaris Kurdin.
Habib Yahya mengingatkan kepada para warga yang ingin mengikuti tarekat untuk dapat memilih tarekat yang benar-benar jelas silsilahnya. Ini dikarenakan sekarang banyak sekali bermunculan thariqah yang tidak jelas asalnya.
Ditegaskannya, Jam'iyyah Thariqah Al-Mu'tabarah An-Nahdliyyah yang merupakan salah satu badan otonom jam'iyyah NU akan mengarahkan warga untuk memilih thariqah yang benar-benar mu'tabaroh dan juga membina para jama'ah thariqoh lebih maksimal baik dalam amaliah wiridnya maupun amaliyah-amaliyah lainnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Bertarekat Tidak Hanya Berzikir"
Post a Comment