Kudus, NU Online
Memasuki usia 50 tahun, Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) siap mengembalikan budaya tradisi. Pasalnya, selama ini budaya tradisi semacam potensi kesenian lokal telah dihantam dari dua sisi yakni industrialisasi dan formalisasi agama.
“Dengan usia setengah abad ini, Lesbumi akan menumbuh kembali spirit kebudayaan sebagai upaya pengembalian seni tradisi yang telah ada di Indonesia.”kata Ketua PP Lesbumi Zastraw Ngatawi kepada NU Online usai acara Sambung Rasa Kebangsaan di Universitas Muria Kudus, Selasa (10/4) pagi.
Menurut Zastraw, hantaman industrialisasi itu telah menyebabkan budaya tradisi tidak memiliki ruang ekspresi. Sekarang ini, ruang publik kebudayaan lebih banyak dipenuhi seni–seni yang prosesnya melalui proses kapitalis atau dianggap menguntungkan.
“Kalau tidak menguntungkan, potensi seni budaya tersebut tidak diberi ruang berekspresi. Akibatnya, potensi kesenian lokal seperti kentrung, ketoprak, ludruk dan lainnya akan mati,” ujar pimpinan Group musik Ki Ageng Ganjur ini.
Mengenai formalis agama, menurutnya, budaya tradisi masyarakat seperti sedekah bumi maupun selametan yang telah ada di masyarakat dihantam dengan anggapan bid’ah maupun musyrik.
“Padahal tradisi itu sebagai bentuk lain dari sedekah. Hal-hal inilah akan di-advokasi oleh Lesbumi,” tambah pria yang selalu memakai blankon jawa.
Meski begitu, dirinya tidak merisaukan aggapan bid’ah oleh kaum formalis agama tersebut. Ia menegaskan kebudayaan tidak mengenal bid’ah bahkan dengan bid’ah orang akan menemukan hidayah.
“Pada zaman dulu para walisongo dalam berdakwah dengan cara bid’ah dan berhasil mengislamkan ummat. Kalau sekarang wahabi datang berdakwahnya malah mengkafirkan orang,” tandasnya.
Terkait kegiatan 50 tahun ini, Lesbumi akan mengadakan majlis film sebagai ruang ekspresi yang membicarakan toleransi, pluralism dan tradisi. Disamping itu juga apresiasi film, lomba film santri dan festifal film tradisi.
“Lesbumi juga menganugerahkan tokoh-tokoh budaya yang telah mewarnai kebudayaan di Indonesia seperti Asrul Sani,” jelasnya seraya mengatakan puncak acara 50 tahun Lesbumi digelar 20 Mei mendatang di Yogyakarta.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Lesbumi Siap Kembali Populerkan Budaya Tradisi"
Post a Comment