Sumenep, NU Online
Tak kurang dari 120 santri Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk Sumenep, Jum'at (30/3) siang, mengikuti sosialisi empat pilar bangsa di Aula Institut Ilmu Keislaman Annuqayah. Empat pilar yang sosialisasikan yaitu, Pancasila, UUD RI tahun 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Acara yang diselenggarakan MPR RI tersebut dihadiri KH A Syamli Muqsith dan KH Moh. Husnan A Nafi mewakili Pesantren Annuqayah, dan Anggota MPR RI H Muchammad Mahfudh.
Ach. Maimun sebagai pembicara menyampaikan makalah merajut keberagaman tanpa penyeragaman. Sementara pembicara yang lain, Fathorrahman Utsman menyampaikan materi membumikan kembali Pancasila yang sakti.
Maimun dalam penyampaiannya mengatakan, maraknya kekerasan belakangan ini disebabkan karena Pancasila kurang tertanam dengan baik sehingga mudah terbakar konflik.
"Kekerasan saat ini ibarat rumput kering tidak punya akar dan mudah terbakar karena Pancasila tidak tertanam," katanya.
Sementara Fathorrahman Utsman menilai, merosotnya sakralitas Pancasila karena ulah pemimpin negri ini. Ia mencontohkan, masa orde baru menjadi awal mula kemerosotan sakralitas Pancasila.
"Pada masa Soeharto mengalami kemerosotan karena pemerintahan tidak berlandaskan Pancasila," tegasnya.
Ia mengajak seluruh santri untuk mengembalikan Pancasila sebagaimana pada masa Soekarno sebagai tindakan prilaku. Menurut Maimun, dengan menjadikan Pancasila sebagai landasan bertindak kemajmukan tidak akan lagi jadi rumput kering yang mudah terbakar.
Untuk mengembalikan sakralitas Pancasila, menurut Fathorrahman, penanaman Pancasila melalui lembaga pendidikan menjadi sebuah keharusan. "Perlu digalakkan melalui pendidikan," terangnya.
Selain itu, "Political will dari pemerintah harus menegakkan Pancasila," lanjutnya.
Belum ada tanggapan untuk "Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan di Ponpes Guluk-guluk Sumenep"
Post a Comment