Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj berduka cita dan mengutuk tindakan pengeboman yang terjadi di Masjid Mapolresta Cirebon, pada saat salat Jumat, 15 April 2011. “Ini adalah bukti kelemahan intelijen kita. Dan yang lebih memprihatinkan lagi ini terjadi di Kota Cirebon yang terkenal sebagi Kota Wali,” kata Kang Said di Jakarta.
“Sebagai orang kelahiran Cirebon, saya mengajak masyarakat Cirebon baik muslim maupun non muslim untuk bersatu melawan terorisme dan radikalisme. Karena dalam kondisi dan atas nama apapun tindakan pengeboman tidak bisa dibenarkan,” tambah Kang Said.
Kang Said juga sudah menginstruksikan seluruh elemen NU Cirebon untuk bergerak dan mengusut tuntas kasus ini. “Saya telah memerintahkan Ketua PCNU Cirebon untuk segera bergerak dan berkoordinasi bersama aparat terkait. Saya yakin kalau polisi tidak mampu bergerak sendirian. NU dengan segala sumberdayanya akan bergerak untuk membantu aparat terkait,” tambah Kang Said.
Masih menurut Kang Said, dari serangkaian kasus yang terus terjadi hingga hari ini muncul kesan pembiaran. Penanganan yang dilakukan aparatur pemerintah selama ini cenderung reaksioner. Dari hari ke hari kasus bom terus menerus terjadi. Hal itu memunculkan dugaan ketidakseriusan pemerintah dalam menangani kasus terorisme dan radikalisme secara sungguh-sungguh.
Sebagai orang Cirebon, Kang Said tahu persis situasi dan kondisi di daerah Cirebon dan sekitarnya. “Di Cirebon, Kuningan, dan sekitarnya ada beberapa komunitas yang mengajarkan radikalisme dan mencaci maki ajaran NU yang selama ini sudah mapan. “Ini adalah teror teologi yang tinggal sedikit lagi menjadi tindakan teror. Saya minta yayasan-yayasan yang didanai oleh Arab diawasi secara penuh. Saya tidak menuduh, tapi saya minta masyarakat untuk waspada,” ujar Kang Said.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "PBNU Mengutuk Keras Bom Mapolresta Cirebon"
Post a Comment