Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menekankan, sejak awal NU menolak paham ekstrem yang sering mengkafirkan kelompok lain dan menyulut perang saudara diantara umat Islam sendiri.
Lebih dari itu, kebiasaan suka menuding orang lain dengan sebutan bid’ah, syirik dan sebagainya, lanjutnya, merupakan bagian dari ideologi radikal yang menjadi bibit terorisme.
“Kalau sudah menuduh orang lain bid'ah, musyrik atau kafir, maka orang akan menghalalkan darah orang lain. Siapapun bisa dibunuh oleh mereka,” katanya.
Ketua Umum PBNU menyampaikan hal itu di hadapan ribuan warga Nahdliyin dalam acara peringatan hari lahir (Harlah) ke-85 NU yang digerlar Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Kecamatan Gunungpati, Sabtu (23/4) kemarin di Lapangan Banaran, samping kampus Unnes, Gunungpati, kemarin.
Kang Said, panggilan akrab KH Said Aqil Siroj, juga menjelaskan bahwa Islam bisa mengubah Arab yang jahiliyah menjadi berperadaban maju. Generasi umat Islam terdahulu merintis berbagai karya di berbagai bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Namun anehnya, lanjut Kang Said, beberapa kelompok kalangan Islam di zaman modern ini hendak menghancurkan semua itu dengan mengharamkan segala ilmu dan hasil karya para ulama.
Belum ada tanggapan untuk "Kang Said: Tudingan Bid’ah dan Syirik Jadi Bibit Terorisme"
Post a Comment