Jakarta - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengutuk keras tragedi kemanusiaan yang menimpa minoritas muslim Rohingya di Myanmar. Selain mendesak pemerintah Indonesia untuk segera bertindak, ormas Islam terbesar ini mengimbau masyarakat untuk tidak terpancing sejumlah isu provokatif yang dapat mengoyak keharmonisan bangsa.
“Apa yang terjadi di Timur Tengah atau di Asean jangan sampai mempengaruhi kebersamaan kita,” tegas Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam jumpa pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (1/8).
Menurut Kang Said, langkah reaksioner yang berlebihan tidak akan menyelesaikan masalah. Keputusan untuk berjihad ke Myanmar atau membenci umat Budha di Indonesia jauh dari relevan. Sikap mengecam ketidakadilan harus ditunjukkan dengan cara-cara yang tepat.
“Kita tunjukkan kepada masyarakat internasional bahwa kita bangsa toleran,” ujarnya.
Sejak awal, lanjutnya, bangsa Indonesia mampu hidup rukun dan damai meski ratusan suku bermukim di Tanah Air. Karena itu, ia berharap praktik kekerasan yang terjadi di Myanmar tak sampai mengotori suasana ini.
Hadir dalam kesempatan ini Ketua Umum ICRP Musdah Mulia, serta beberapa perwakilan kelompok Budhis di Indonesia, seperti Hikmahbudhi, STAB Dutavira, Magabudhi, Majelis Budhayana Indonesia, dan Patria.
Ketua Umum Hikmahbudhi Adi Kuriniawan berharap, sebagai ormas besar PBNU dapat mengajak masyarakat untuk bersikap secara positif dalam menghadapi tragedi Rohingya.
“Kami berharap isu ini tidak menjadi liar, sehingga menimbulkan polemik-polemik dalam negeri,” katanya. Sumber: NU Online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "PBNU: Semoga Muslim Indonesia Lebih Bijak & Tidak Terpancing Isu SARA di Rohingya"
Post a Comment