KUDUS - Menjadi guru madrasah diminta harus selalu bersabar dalam mengamalkan ilmunya kepada para santri (muridnya). Sebab, jika diukur dengan materi tidak banyak yang bisa dihasilkan dari kegiatan mengajarnya.
"Menjadi guru di madrasah membutuhkan kesabaran yang sangat luar biasa, karena bisyarohnya sedikit," kata Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Sya’roni Ahmadi saat memberikan tausiyah pada acara halal bi halal keluarga besar Rabithotul Mutakhorrijin (alumni) Madrasah Diniyah NU Kradenan Kudus, Sabtu (1/9).
Meskipun sangat kecil yang didapat secara materi, lanjut KH Sya'roni, namun Islam mendudukkan para pejuang di jalan pendidikan agama ini dengan posisi yang terhormat.
[caption id="" align="alignleft" width="506"]KH Sya'roni Ahmadi, Dalam Kirab Resolusi Jihad NU 2011 di Lap. Simpang 7 Kudus[/caption]"Santri yang sedang mencari ilmu kok kena musibah terus meninggal dunia, itu termasuk mati syahid mati syahid akhirat. Santrinya saja demikian, apalagi gurunya," terangnya dengan bahasa Jawa.
Di depan ratusan alumni, ulama kharismatik Kudus ini menekankan harus ada yang mengajar, sehingga
setelah muridnya pandai akan menularkannya kepada yang lain.
"Namun ya harus sabar, sebab bisyarohnya guru madrasah hanya sedikit. Bisyarohku saja untuk naik becak tidak cukup,'' canda mbah Sya'roni yang disambut tawa hadirin.
Halal Bi Halal yang dihadiri ratusan alumni Madrasah Diniyah NU Kradenan Kudus ini merupakan kegiatan rutin setiap tahun diadakan. Pada tahun ini merupakan yang ke 21.
Selain Kh.Sya'roni turut hadir dan menyampaikan mau'idhah hasanah wakil Rois Am PBNU KH Musthofa Bisri. Sumber: NU Online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "KH Sya'roni Ahmadi: Guru Madrasah itu Harus Sabar"
Post a Comment