JAKARTA - Nahdlatul Ulama merasakan sejumlah dampak buruk liberalisasi yang diterapkan di sektor ekonomi, kebudayaan, dan politik.
Pengalaman selama ini menunjukkan, meski berangkat dari keinginan luhur, liberalisasi telah membuahkan kemiskinan, konflik sosial, dan dekadensi kebudayaan bagi banyak orang.
Menghadapi keresahan ini, Panitia Munas dan Konbes NU 2012 telah menyiapkan serangkaian seminar menjelang puncak acara pada 14-17 September nanti di Pesantren Kempek Cirebon. Isu yang diangkat meliputi sejumlah persoalan aktual di tanah air.
Salah satunya adalah seminar “Dampak Liberalisasi di Bidang Politik, Pertahanan, dan Keamanan” yang digelar Ahad (9/9) mendatang di Jakarta. Sebelumnya, seminar “Mengawal Entitas Kebudayaan Indonesia di Tengah Liberalisasi dan Keterbukaan Informasi dan Komunikasi” diadakan di Surabaya, Jumat, sehari lebih awal.
Seperti dijelaskan Panduan Munas dan Konbes NU 2012, liberalisasi telah menimbulkan banyak mudarat. Di sektor politik, liberalisasi kerap menciptakan konflik sosial, terutama tiap menjelang pergantian pemimpin. Di bidang kebudayaan, gempuran informasi yang tak terbatas mengancam hilagnnya jati diri budaya bangsa.
“Dalam upaya memperbaiki kehidupan berbangsa di tengah kegalauan globalisasi ini, NU mengajak untuk kembali membangun karakter dan jati diri bangsa ini,” seru Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.
Panitia baru-baru ini juga telah menyelenggarakan agenda serupa bertajuk “Dampak Liberalisasi Pertanian dan Pangan” di Makasar, Senin (3/9) lalu. Forum seminar ini mempersoalkan penindasan sekelompok elit yang mewakili kepentingan kapitalisme global terhadap para petani. Sumber: NU Online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Munas & Konbes NU 2012 Akan Bahas Liberalisasi Pertanian"
Post a Comment