CIREBON - Ketika matahari sepenggalah, pesantren Kempek dibanjiri ribuan warga wilayah tiga Cirebon, yaitu Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan. Mereka ingin menghadiri hari terakhir Musayawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama yang berlangsung sejak Sabtu, (14/9).
Hari terakhir Munas dan Konbes tersebut, dihadiri Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, yang semula dijadwalkan pada pembukaan. Ia akan menyampaikan pidato bertempat di gelanggang olah raga Pesantren Kempek.
Rata-rata, di samping ingin bertemu kiai, warga ingin melihat SBY. Tapi banyak warga yang keinginanannya tidak kesampaian karena sepanjang jalan sudah dipagari Banser, tentara dan pasukan pengaman presiden.
Sekelompok ibu-ibu dari daerah Kecamatam Losari, Kabupaten Cirebon menepi dan meneduh di bawah sebatang pohon. “Saya ke sini ingin lihat Presiden. Kami kan anak-anaknya, tapi kenapa dibiarkan begini, tak bisa ketemu,” ujar salah seorang ibu.
“Presiden bagi duit dong,” celetuk ibu-ibu yang lain sambil tertawa berderai.
Susi, salah seorang siswi SMK Babakan mengaku ingin melihat Presiden secara langsung, "Kami tak bisa masuk, padahal sudah berniat ingin melihat pidato Preside. Kenapa sih kok susah banget warganya itu ketemu Presiden? Pokoknya susah!” katanya berapi-api.
Ibu Zenab, salah seorang warga yang tak melihat presiden, berpandangan lain. “Saya tak kecewa tak melihat Presiden. Ke sini karena ingin melihat Munas,” tegasnya. Sumber: NU Online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Ribuan Nahdliyin Padati Munas di Hari Terakhir"
Post a Comment