Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mempertanyakan sikap North Atlantic Treaty Organization (NATO) yang dengan sangat bersemangat melakukan penyerangan ke negara-negara berpenduduk muslim atas nama perlindungan masyarakat dan demokrasi, tetapi tidak pernah menyentuh Israel.
“Israel sudah berulangkali melakukan pelanggaran dan mendapat resolusi dari Dewan Keamanan PBB, tapi tidak ada tindakan sama sekali dari NATO, ini sebenarnya ada apa,” katanya ketika menerima Dubes Uni Eropa Julian Wilson di gedung PBNU, Rabu (8/6).
Bagi PBNU, prinsip keadilan dan penegakan hak asasi manusia harus dihargai tanpa memandang suku, bangsa maupun agama. “Saya setuju tindakan NATO untuk melindungi masyarakat, tetapi harus adil,” paparnya.
Mengenai hubungan antar agama, Kang Said menyatakan bahwa saat ini terdapat kecenderungan peningkatan intoleransi antar umat beragama. Ia menunjukkan pelarangan pemakaian burqa di Perancis, pelarangan menara masjid di Swiss maupun upaya pembakaran al Qur’an di Amerika Serikat.
Demikian pula dalam Islam, terdapat kelompok agama yang menggunakan cara-cara kekerasan untuk melakukan perlawanan terhadap kelompok lain.
“Nabi Muhammad maupun Yesus tentu sangat tidak setuju tindakan-tindakan intoleran yang dilakukan oleh umatnya tersebut,” paparnya.
Sementara itu Julian Wilson menuturkan, fihaknya terus melakukan dialog antar agama untuk membangun komunikasi dan pemahaman antar agama, sekaligus untuk melindungi kelompok minoritas di Eropa.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "PBNU Pertanyakan Sikap NATO soal Israel"
Post a Comment