NU Menentang Pergerakan NII

Ketua Umum PBNU, Said agil Siraj, menegaskan bahwa kelompok radikal yang membahayakan negara dan Pancasila layak dijadikan musuh bersama.

Hal ini disampaikan said pada diskusi nasional Membendung radikalisme, memperkokoh ahlussunnah wal jama'ah yang diselenggarakan PKB di gedung DPP PKB di Jakarta, Minggu (1/5).

Terkait dengan NII, said agil siraj juga menegaskan bahwa ummat NU menentang pergerakan yang dilakukan NII.

"NU menjunjung tinggi Pancasila, " tegasnya. Said menegaskan masyarakat nahdiyin menentang setiap pergerakan yang ingin memecah belah bangsa.

"Dulu kita berfikir radikalisme itu dekat dengan kebodohan dan kemiskinan, ternyata kita salah," ungkap Said. Melihat perkembangan radikalisme saat ini, said melihat banyak juga kaum intelektual yang terjerumus dalam faham radikal.

"Saya mendukung UU terorisme yang lebih tegas, agar mencegah terorisme,sekarang kita kalau salat jumat toleh kanan, toleh kiri, karena was-was jangan-jangan ada yang seperti M Syarif," ungkap said.

Said juga memberikan apresiasi kepada masyarakat cirebon yang menolak jenazah M Syarif, menandakan penolakan masyarakat Cirebon terhadap radikalisme.

Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar yang hadir dalam diskusi tersebut mengajak masyarakat ikut berperan aktif dalam menangkal bahaya laten radikalisme maupun gerakan makar seperti NII.

Muhaimin mengajak masyarakat memulai proteksi dari keluarga yang memberikan pemahaman agama yang sesuai dengan kaidah islam. Pemerintah sebagai penyelenggarta negara menurut muhaimin juga harus bekerja lebih lagi untuk menyelesaikan masalah radikalisme. "Doktrin yang menggunakan kekerasan itu salah, kita yang cinta damai harus proaktif menangkal hal itu," tegasnya.

Diskusi yang mengundang kalangan media massa itu juga dihadiri oleh Ketua Umum Fatayat NU, Ida Fauziah dan Ketua Aswaja, KH Ghofur, dipandu Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal, Helmi Faisal.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "NU Menentang Pergerakan NII"

Post a Comment