Salah satu organisasi Islam terbesar Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU), akan menggelar rapat pada 16 dan 17 April mendatang di Jerman untuk menyiapkan pembentukan Pengurus Cabang Istimewa (PCI) di negara itu. "PCI NU di Jerman penting dibentuk yang akan menjadi wadah silaturahmi bagi sesama warga Nahdliyin yang berdiam di Eropa, khususnya di Jerman," kata dosen Universitas Paramadina yang juga dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU), Suratno, Rabu.
Menurut Suratno yang sekarang tengah mengejar gelar Phd di Universitas Frankfurt Jerman, pentingnya keberadaan PCI NU tersebut di Jerman lebih untuk menjaga relasi dunia Islam-Barat yang harmonis dan dalam menyelesaikan problem sosial-keagamaan di tanah air.
Karena itu, katanya, sekelompok kaum muda Nahdliyin yang sedang menimba ilmu di Jerman merasa terpanggil untuk bisa berkontribusi dan membantu jam`iyyah (organisasi) serta jamaah NU dalam menjalankan posisi dan peran tersebut. "Di antara pasang-surut relasi dunia Islam dan Barat dan kehidupan sosial-keagamaan kaum Muslim Indonesia yang masih memprihatinkan itulah Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi massa Islam terbesar di Indonesia dituntut dapat memainkan peran positifnya yang signifikan," katanya.
Sementara itu, berbagai data umumnya mengatakan jumlah warga NU sekitar 70 juta orang. Survey IndoBarometer, misalnya, menemukan dari sekitar 191,4 juta penduduk Indonesia yang Muslim (mengadopsi data sensus tahun 2000), sekitar 75 persen dari jumlah tersebut mengaku warga nahdliyin. NU tidak saja besar dari sisi jumlah, sepak terjang NU di kancah nasional dan internasional juga kian membaik. Dengan membawa bendera Islam moderat, NU seperti menjadi jangkar bagi terwujudnya Islam damai dan menghindari cara-cara kekerasan dalam penyelesaian problem sosial-keagamaan.
Di dunia internasional, nama NU juga semakin dikenal dalam lobi-lobi politik internasional, perdamaian dan resolusi konflik.
"Sebagai ormas Islam terbesar, secara struktural roda kehidupan NU dijalankan oleh kepengurusan beserta lajnah dan badan otonom di semua tingkatan masyarakat; mulai dari tingkat PBNU/pusat, PWNU/wilayah, PCNU/cabang, PRNU/ranting sampai ke PCI/cabang Istimewa di luar negeri.
Beberapa mahasiswa yang terpanggil untuk untuk terlibat dalam PCI NU Jerman antara lain Suratno (Uni-Frankfurt), Syafiq Hasyim (Uni-Berlin), Asfa Widiyanto (Uni-Bonn), Jaenal Effendi (Uni-Goettingen), Arli Parikesit (Uni-Leipzig) dan lain-lainnya. Idenya adalah dengan membentuk PCI-NU Jerman, menyusul PCI-NU luar negeri yang sudah lebih dulu ada seperti di Australia, Inggris, Mesir, Marokko, Malaysia dan sebagainya. Selain untuk tujuan di atas, PCI-NU Jerman juga akan menjadi wadah silaturahmi bagi sesama warga Nahdliyin yang ada di eropa, khususnya di Jerman.
Sebagai langkah awal pembentukan PCI NU Jerman, sekarang sudah ada mailing-list (milis) NU Jerman dan juga grup FB (Facebook) dengan nama yang sama.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "PCI NU akan Didirikan di Jerman"
Post a Comment