Jakarta, NU Online. Kami mendapat pelajaran dari Indonesia, karena di Indonesia, 40 tahun lalu sampai barusan saja itu terjadi konflik yang serupa dengan di Afganistan, itu di Aceh. Dengan melalui perundingan, Aceh kini menjadi damai dan tidak ada masalah lagi dan itu menjadi pelajaran besar bagi Afganistan.”
Demikian diungkapkan Muhammad Muhaqqiq, anggota parlemen dan pimpinan Partai Wahdah Islami Ifghanistan, dalam jumpar pers bersama PBNU di hotel Borobudur, Senin sore (18/7).
Muhammad Muhaqqiq bersama 20 delegasi Afganistan datang ke Indonesia atas undangan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Pertemuan PBNU-Afganistan yang berlangsung dari tanggal 18-19 ini merupakan ikhtiar perdamaian melalui hubungan people to people.
“Ini upaya ‘dipolomasi kedua’ antar masyarakat, karena jalur resmi tampaknya juga belum menghasilkan apa-apa. Kami dari NU merasa bangga mereka percaya dan mendatangi ikhtiar NU,” jelas Ichsan Malik, salah seorang fasilitator.
“Tapi memang kondisinya agak berbeda antara Aceh dengan Afganistan, tapi ada pelajaran yang kami petik dari Indonesia, dan kami mencoba melakukan jalan perdamaian itu,” lanjut Muhaqqiq.
Ketika ditanya tentang tentara NATO dan AS yang akan pergi dari Afganistan, Muhaqqiq menjawab, “perlu ditekankan di sini, kami memang tidak setuju kalau kekuatan asing itu terlalu lama-lama di Afganistan, tentunya kami ingin mereka segera keluar dari Afghanistan.”
Tapi, kata Muhaqqiq, mengingat kami di Afganistan masih dalam kondisi kritis, maka tentunya hal ini memerlukan satu kebijakan tepat, dan kita memerlukan bantuan internasional dan dunia Islam.
“Mudah-mudahan proses perdamaian yang masih berlangsung dan diupayakan oleh dewan perdamaian di Afghanistan akan mencapai hasil yang posistif. Itu yang sedang kita upayakan dan proses perdamaian ini akan mendapatkan hasil yang kondusif,” harapnya.
Belum ada tanggapan untuk "Afganistan Ingin Damai Seperti Aceh"
Post a Comment