KUDUS - Untuk meneruskan perjuangan presiden keempat, para pecinta KH Abdurrahman Wahid yang menamakan diri Gusdurian diminta untuk belajar tentang nilai-nilai atau prinsip yang selalu dipegangnya. Selama masa hayatnya, Gus Dur selalu menegakkan prinsip keadilan, kesetaraan dan persaudaraan.
"Dari prinsip itu, Gus Dur selalu menolak apapun bentuk penindasan dari satu pihak kepada pihak lain, ini yang bisa kita pelajari dari beliau,” kata putri sulung Gus Dur Alissa Qotrunnada Wahid dalam acara pengajian kebangsaan mengenang 3 tahun wafatnya Gus Dur di Gedung JHK, Ahad (23/12).
Alissa mengatakan, sebagai muslim Indonesia perlu mengembangkan tiga ukhuwah (persaudaraan) yakni ukhuwah slamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariah, sebagaimana yang pernah disampaikan rais am PBNU almarhum KH Achmad Shiddiq.
“Jadi persaudaraan sesama itu penting tetapi persaudaraan antar anak bangsa atau sesama manusia itu jauh lebih penting,” ujarnya.
Meski kadang membingungkan, kata Alissa, sepak terjang Gus Dur selalu bersumber dari ketauhidannya. Bahkan menurut budayawan Ahmad Thohari, hal itu bentuk syahadatnya Gus Dur.
“Gus Dur berkeyakinan tugas sebagai manusia (muslim) adalah mewujudkan Islam Rahmatal Lil Alamin sehingga beliau teguh memperjuangkan martabat manusia yang sungguh mulia sejak dilahirkan,” tambahnya.
Kendati sudah tidak ada, katanya, Gus Dur sangat membantu memberikan pemahaman tentang berpolitk dan menjadi politik yang benar.
“Beliau juga membantu menjernihkan sejarah yang selama ini sejarah Indonesia masih banyak yang harus diluruskan,” tandasnya.
Di akhir sambutannya, Alissa menyatakan dalam tiga tahun Gus Dur hanya pulang bukan pergi, karakter dan perjalanan sepanjang hayatnya tetap hidup menginspirasi semua orang.
“Dalam bahasa budayawan Zawawi imron, Gus Dur, cintamu akan penuh merayap ke seluruh negeri dan tak mengenal kata usai,” pungkasnya. Sumber: NU Online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Alissa: Teruskan Prinsip Perjuangan Gus Dur"
Post a Comment