Ya, lagi dan lagi para pengagum Gus Dur dibuat geram dengan efek tidak selesainya proses mundurnya Gus Dur pada tahun 2001. Proses mundurnya Gus Dur clear, karena Gus Dur sendiri yang mundur, mengingat situasi bangsa yang sudah pada titik nadir diantara konflik horisontal, kelompok pendukungnya vs status quo di parlemen.
Gus Dur mundur bukan karena masalah Bruneigate dan Buloggate, bahkan lucu kalau anda tahu duduk permasalahan dari kedua isu ini. Bruneigate adalah janji Yang Mulia Sultan Hasanah Bolkiah Brunei kepada Indonesia sebagai hibah, sampai Gus Dur turun keprabon, duitnya pun tidak turun, karena sebatas janji.
Buloggate sendiri dalam masa persidangan sesudahnya, hanya sampai pada Prof Rahardi Ramelan dan Akbar Tanjung. Gus Dur tidak tersangkut sama sekali, bahkan seingat saya tidak pernah dimintai keterangan sebagai saksi. Apakah itu semua belas kasian rezim status quo (mungkin rezim Mega) kepada Gus Dur, tidak ah. Toh sampai sekarang kasus itu sudah selesai.
Jadi secara hukum sudah clear, tinggal populisme kabar dan fakta sejarahnya saja yang masih kabur dibawa angin surga kebebasan pers. Sampai hati juga, para pembuat soal di Kanwil Agama Jawa Barat membuat soal seperti itu (pasti bukan orang PKB dia, hehe).
DPW PKB Jawa Barat dan sejumlah elemen NU sudah merencanakan tabayun, kita lihat saja wartanya kedepan. Ayo, bangkit, jadilah partai dan ummat yang berdayasaing sehingga tidak jadi bulan-bulanan sejarah! Sudah saatnya sejarah indonesia ditata ulang!
Nah, dari peristiwa om Sutan batoeghana dan soal ujian di Madrasah Aliyah ini ada satu catatan penting. Jika benar-benar pengagum Gus Dur, anda tidak akan marah. Anda tidak akan serta merta melakukan demonstrasi, apalagi sweeping. Anda (jika anda Nahdliyin) harusnya melakukan tabayyun dulu soal permasalahan yang ada. Dan jika tabayun sudah selesai tapi pers tidak mewartakannya, atau dimasyarakat masih beredar rumor yang sama, maka saatnya lah anda mengatakan 'Biarin, Gitu saja kog repot!'
Alfatihah untuk beliau, :)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Gus Dur dan Soal Ujian Madrasah Aliyah"
Post a Comment