KUDUS - Haji mabrur adalah sebuah impinan setiap orang dalam menunaikan ibadah di tanah suci Makkah. Menurut Mustasyar PBNU KH Sya'roni Ahmadi, di antara tanda kemabruran seseorang adalah bertambahnya kebaikan dalam diri penyandang predikat tersebut. Orang yang hajinya mabrur tidak akan mengulang perbuatan maksiat.
"Tetapi meraih haji mabrur itu sulit, makanya butuh kehati-hatian dan ketelitian. Kalau masih berbuat kemaksiatan berarti hajinya tidak mabrur," katanya pada saat memberikan tausiyah pada Walimatus Safar di kediaman alumni IPNU Andoko Desa Demaan Kota Kudus, Jawa Tengah, (28/8).
Mengutip sebuah hadits Nabi, KH Sya'roni menegaskan bahwa tidak ada balasan bagi haji mabrur kecuali pasti masuk surga. Oleh karenanya, haji mabrur mesti menjadi tujuan para calon haji.
"Apalagi untuk bisa berangkat haji, daftarnya harus antre puluhan tahun lamanya. Sangat eman (sayang sekali) bila tidak meraih haji mabrur," tandas ulama kharismatik asal Kudus ini.
Pernyataan senada disampaikan Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji Nahdlatul Ulama (KBIHNU) Kudus H. Shodiqun. Dikatakan, KBIHNU akan berusaha membantu membimbing jamaahnya mulai dari manasik haji hingga mendampingi di tanah suci.
" Harapannya, jamaah bisa menunaikan rukun dan wajib haji secara benar dan tertib sehingga betul-betul pulang ke tanah air nantinya menyandang haji mabrur," katanya kepada NU Online di sela-sela Musyawarah Kerja Cabang NU Kudus, Ahad (31/8).
Sumber: NU Online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "KH Sya'roni Ahmadi: Ciri Haji Mabrur, Tidak Berbuat Maksiat"
Post a Comment