Jakarta, Fatayat NU adalah organisasi beranggotakan para perempuan muda yang menjadi salah satu ujung tombak NU. Peran dan kerja nyata Fatayat sangat ditunggu masyarakat dan bangsa. Untuk itu, Fatayat selalu mengaji problem-problem serius yang dihadapi bangsa ini, baik secara nasional dan global. Fatayat juga selalu menyiapkan langkah nyata sebagai solusinya.
Demikian yang dijelaskan Ketua Umum Pimpinan Pusat Fatayat NU Anggia Ermarini ketika memberikan sambutan pelantikan PP Fatayat NU periode 2015-2020 di Hotel Golden Boutique, Jakarta, Ahad (13/12).
Anggi, panggilan akrabnya, menandai beberapa tantangan nasional dan global yang sedang dihadapi Fatayat. "Pertama, di depan mata kita terjadi kekerasan seksual kepada anak, dan itu yang sangat mengenaskan. Berita kekerasan seksual pada anak terus terjadi. Ini menjadi problem serius, karena mengancam masa depan bangsa. Anak-anak adalah investasi dan harapan bangsa," tegasnya.
Sedangkan yang kedua, lanjut Anggi, adalah angka kematian ibu dan anak yang masih tinggi. Ini menjadi tantangan besar karena menyangkut kesehatan dan standar gizi yang baik. Jangan sampai ibu-ibu yang hamil justru terancam karena kekurangan gizi. Anak-anak juga harus mendapatkan asuhan gizi yang tercukupi. "Ini Fatayat akan selalu mengupayakan yang terbaik, bekerja sama dengan banyak pihak," katanya.
"Sementara yang ketiga adalah kasus radikalisme global. Ini juga cakupan Fatayat, karena perempuan NU juga harus siap menjawab stigma negatif yang dialamatkan kepada Islam. Fatayat juga mesti melahirkan kader-kader yang tangguh, sehingga bisa menghalau dan mencegah radikalisme berkembang luas. Ini tantangan global bagi semua, termasuk Fatayat," lanjutnya.
"Yang terakhir, adalah MEA (masyarakat ekonomi ASEAN). Bonus demografi Indonesia harus dijawab dengan kerja-kerja produktif, dan Fatayat adalah bagian utama di dalamnya. Ini tantangan serius bagi Fatayat agar terus berkembang dalam membangun kemandirian perempuan Indonesia," tegasnya.
Dalam konteks ini, kata Anggi, Fatayat akan berusaha dengan sungguh-sungguh dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Pendidikan adalah kunci utama melahirkan SDM yang siap menjawab berbagai tantangan nasional dan global.
"SDM yang kuat dan tangguh harus kita ciptakan. SDM dalam segala bidang, baik dalam politik, budaya, kesehatan, ekonomi, agama, dan sebagainya," tegasnya.
"Perjuangan yang akan dilakukan Fatayat juga melalui pendekatan politik dan budaya. Fatayat akan memaksimalkan advokasi kebijakan yang pro kepada rakyat, khususnya perempuan. Fatayat juga akan memaksimalkan program kerja yang sudah berjalan, sehingga lebih efektif dan menjangkau lebih luas," pungkasnya. (Madun/Mahbib)
Sumber: NU Online
Beranda » berita NU »
berita pesantren terbaru »
berita santri »
kabar santri »
Keislaman »
kenuan »
Nadhlatul Ulama »
NU
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Fatayat Identifikasi Empat Tantangan yang Mesti Diatasi"
Post a Comment