
"Dari peraturan yang sudah begitu jelas, ini tentunya kesadaran sangat penting dalam memahami Pemilihan Bupati Dan Wakil Bupati Sidoarjo. Maka dari itu, masyarakat Sidoarjo harus mencermati sebelum memilih sebuah pemimpin di kota Delta ini. Karena diakui atau tidak, nasib Sidoarjo ditentukan dalam waktu 5 menit untuk 5 tahun ke depan," ucap ketua komisariat PMII Unsuri, Muhtadi.
Selain itu, PMII Unsuri juga meminta masyarakat Sidoarjo agar tidak terprovokasi dengan berbagai isu yang berkembang dan terpengaruh oleh intimidasi. Karena pilkada bersih dan damai merupakan dambaan dari semua mayarakat Sidoarjo.
Dalam pemilihan kepala daerah, 9 Desember 2015 nanti, PMII Unsuri siap mengawal agar penyelenggaraan pilkada tersebut bebas dari money politik, intimidasi, black campaign, golput dan harus bersih serta damai.
"Perubahan kota Delta ini terletak pada pemimpin yang memang memperjuangkan kepentingan masyarakat Sidoarjo atau kepentingan umum, bukan memperjuangkan kepentingan pribadinya. Untuk itu, hindari kecurangan dan pelanggaran," kata Bakrie Irawan salah satu orator aksi.
Tidak sampai disitu saja, PMII Unsuri juga meminta kepada KPUD Sidoarjo agar tetap independen, jujur, adil dan tidak boleh ikut kampanye apalagi menjadi tim sukses dari salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati Sidoarjo.
Beberapa tulisan juga dibentang dalam aksi tersebut, salah satunya bertuliskan "Tolak money politik, tolak serangan fajar, Politisi bersih, Yes, Politisi kotor, No, masyarakat tanpa intimidasi, kawal pilkada besih dan damai". (Moh Kholidun/Fathoni)
Sumber: NU Online
No comments:
Post a Comment