Daniel Leonard Sinaga, salah seorang warga twitter membagikan kisah haru sekaligus menggugah dari ujung timur Indonesia. Dari desa Wamerek, Lembah Baliem, daerah Pegunungan Tengah, Papua, terlahir kisah seorang bernama Sulaiman, seorang guru satu-satunya di desa tersebut. Selain guru satu-satunya, Pak Sulaiman juga seorang Pendeta disana.
Berikut adalah fakta-fakta terkait Pak Sulaiman, guru terakhir dan satu-satunya di Wamerek, Lembah Baliem, Papua:
1. Guru satu-satunya di Sekolah
Hidup di daerah pedalaman, tak banyak guru yang bersedia ditempatkan di sekolah tempat Pak Sulaiman mengajar. Begitu jauh dari jalanan yang bisa diakses oleh kendaraan, Wamerek setidaknya butuh lima jam berjalan kaki. Selama puluhan tahun, beliau ditempatkan sendiri di sana.
2. Kepala Sekolah Datang Sebulan Sekali
Kepala sekolah di tempatnya bekerja hanya datang sebulan sekali, di awal bulan dan menjelang ujian. Bagi sebagian orang, hal itu memang tidak adil, namun pak Sulaiman justru sama sekali tak menunjukkan gestur keluhan.
3. Juga menjadi sarjana satu-satunya
Menjadi satu-satunya sarjana di kampung membuat Pak Sulaiman merasa bertanggung jawab untuk menyampaikan ilmunya pada yang lain. Harapannya, makin banyak anak-anak yang semangat belajar hingga jenjang yang lebih tinggi. Dengan demikian, maka anak-anak Lembah Baliem juga bisa maju dan setara dengan anak-anak daerah lain yang lebih maju.
4. Masih Honorer
Pak Sulaiman tak perlu menjadi guru honorer jika hanya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangganya, ladang dan kebun sebenarnya sudah cukup. Menjadi pengajar adalah pelayanan terhadap Tuhan, seperti saat ia memimpin jemaat di setiap ibadah di hari Minggu.
Belum ada tanggapan untuk "4 Fakta Soal Sulaiman, Guru Terakhir dan Satu-satunya di Lembah Baliem"
Post a Comment