Gerbang logika, elemen dasar dalam dunia komputer dan elektronik, biasanya dibangun dengan menggunakan semikonduktor, seperti silikon. Namun, tim peneliti MIT berhasil menciptakan gerbang logika yang sederhana dan berfungsi dengan menggunakan proses cetak 3D dan bahan polimer yang dilapisi tembaga dan mudah terurai. Keberhasilan ini membuka peluang bagi penggunaan teknologi cetak 3D untuk menghasilkan perangkat elektronik yang sebelumnya hanya dapat diwujudkan dengan semikonduktor.
"Teknologi ini memiliki potensi besar. Meskipun kita tidak bisa bersaing dengan silikon sebagai semikonduktor, tujuan kita bukanlah untuk menggantikan teknologi yang ada, melainkan untuk mendorong teknologi cetak 3D ke wilayah yang belum terjamah," jelas Luis Fernando Velásquez-García, ilmuwan peneliti utama di Laboratorium Teknologi Mikrosistem MIT. "Intinya, ini tentang mendemokratisasi teknologi. Siapa pun dapat menciptakan perangkat keras cerdas jauh dari pusat manufaktur tradisional."
Penemuan ini terjadi secara tidak sengaja ketika para peneliti sedang mengerjakan proyek lain yang melibatkan pembuatan kumparan magnetik menggunakan pencetakan ekstrusi. Mereka menggunakan filamen polimer berlapis tembaga yang sama dengan yang digunakan untuk gerbang logika cetak 3D. Dalam prosesnya, mereka menyadari bahwa aliran arus listrik melalui filamen tersebut dapat berfungsi sebagai transistor sederhana karena tingkat resistansi listriknya. Hasil ini tidak dapat diperoleh dengan menggunakan polimer yang dilapisi bahan lain seperti karbon atau grafin.
Meskipun gerbang logika cetak 3D ini masih jauh dari mampu menggantikan semikonduktor modern, terutama dalam skala besar, Velásquez-García menekankan bahwa "kenyataannya, banyak situasi rekayasa yang tidak memerlukan chip terbaik. Pada akhirnya, yang penting adalah apakah perangkat Anda dapat melakukan tugasnya."
"Teknologi ini mampu memenuhi batasan seperti itu," tambahnya.
Profesor Roger Howe, Profesor Teknik William E. Ayer Emeritus di Universitas Stanford, memberikan dukungan terhadap penelitian ini dengan menyatakan, "Artikel ini menunjukkan bahwa perangkat elektronik aktif dapat dibuat dengan menggunakan bahan konduktif polimer yang diekstrusi. Teknologi ini memungkinkan elektronik untuk dibangun ke dalam struktur cetak 3D. Aplikasi yang menarik adalah pencetakan 3D sesuai permintaan dari mekatronik di atas pesawat ruang angkasa."
Penelitian ini membuka jalan bagi penggunaan teknologi cetak 3D untuk menciptakan perangkat elektronik yang lebih mudah diakses dan terjangkau. Gerbang logika cetak 3D, yang sebelumnya dianggap tidak mungkin, kini menjadi kenyataan dan menawarkan potensi yang besar dalam berbagai aplikasi, termasuk perangkat elektronik yang lebih kecil, lebih fleksibel, dan lebih mudah diproduksi. Ke depannya, diharapkan teknologi ini akan terus berkembang dan membuka jalan baru dalam dunia elektronik.
Belum ada tanggapan untuk "MIT Ungkap Hasil Riset, Berhasil Cetak Komponen Elektronika dengan 3D Printer"
Post a Comment