Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Dr KH Maksum Mahfudh mengatakan, motto ‘Kembali ke Pesantren’ yang diusung oleh PBNU pada periode kepengurusan kali ini juga bisa dimaknai bahwa NU menginginkan nilai-nilai pesantren dapat mewarnai kehidupan kebangsaan.
“Pesantren itu sederhana, tapi kaya makna dan nilai-nilai. Nah sekarang ini kita mengupayakan agar bagaimana makna dan nilai-nilai pesantren ini bisa mewarnai kehidupan kebangsaan,” katanya kepada NU Online di kantor PBNU, Jakarta, Senin (2/4).
Menurut Prof Maksum, salah satu upaya yang dilakukan misalnya dengan menilai perjalanan proses berbangsa dengan forum bahtsul masail yang menjadi bagian penting dari tradisi pesantren. Forum bahtsul masail dapat dijadikan alat untuk menilai apakah perjalanan berbangsa ini sudah sesuai dengan nilai-nilai pesantren.
Salah satu contoh penerapannya adalah menilai kinerja pemerintah, apakah yang dilakukan pemerintah sudah sesuai dengan nilai-nilai pesantren atau belum. “Apakah rapor pemerintah di bidang politik, atau di bidang ekonomi ini sudah baik atau merah?” katanya.
Prof Maksum yang Guru Besar Sosial Ekonomi Industri Pertanian Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta ini mengusulkan agar penilaian terhadap kinerja pemerintah menjadi salah satu agenda pembahasan dalam Munas dan Konbes NU di Cirebon, Jawa Barat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Prof. Maksum Mahfudh: Pesantren itu Sederhana tapi kaya Makna"
Post a Comment