Jakarta, NU Online
Khutbah Jumat adalah di antara saluran dakwah umat Islam yang sangat strategis. Selain frekuensi pelaksanaannya yang rutin, sembahyang Jumat akan selalu dipenuhi jamaah di setiap pelaksanaannya. Melalui momentum yang positif ini, sudah seharusnya para khotib berperan aktif dalam proses pendewasaan umat.
“Misi dakwah itu antara lain mencerdaskan umat, termasuk juga menumbuhkan ukhuwah antar sesama,” tutur Ketua Pengurus Pusat Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) KH Zakky Mubarak, Rabu (13/6), di kantornya.
Menurutnya, sudah saatnya masjid-masjid mulai menyadari tentang pentingnya penataan terkait dengan program dakwah yang dijalankan. Salah satu yang cukup mendesak adalah soal perumusan tema dan penunjukkan khotib yang berkualitas.
Para khotib dituntut menguasai materi yang disampaikan dengan rujukan yang jelas tertera dalam al-Qur’an, Sunnah, Ijma’, atau Qiyas. Di samping itu, tema-tema yang dibawakan sepatutnya akan berdampak pada kebaikan umat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Zakky menyayangkan para khotib di sejumlah masjid yang terlalu banyak mengumbar provokasi. Tak hanya mengancam keharmonisan masyarakat, perilaku ini juga bertentangan dengan etika dakwah yang dicontohkan Rasulullah. Secara bijak, Nabi menggunakan khutbah sebagai sarana pengaderan umat untuk hidup semakin beradab.
“Tugas da’i adalah mengajak kepada kebaikan dengan hikmah., mencerdaskan dan membangun rasa tasammuh (toleransi) di antara umat beragama, baik muslim maupun nonmuslim,” tandasnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Khutbah Jumat Seyogyanya Mendewasakan Umat"
Post a Comment