Kuala Lumpur, NU Online
Mufti Perlis, Juanda Jaya, menyatakan klaim yang menyatakan lebih dari 250.000 Muslim Malaysia meninggalkan keyakinannya merupakan hal yang tidak logis. Kalaupun benar, Juanda meminta untuk dibuktikan dengan kepala dingin.
"Sebaiknya pemberitaan soal pemurtadan tidak perlu berlebihan. Karena, ini merupakan masalah yang sensitif dan dikhawatirkan akan menghancurkan citra sekolah agama lantaran dianggap tidak mampu melindungi umat," papar Juanda seperti dikutip themalaysianinsider.com, Selasa (18/10).
Juanda percaya setiap negara bagian memiliki aturan yang tegas dan jelas dalam melindungi Muslim dari propaganda agama tertentu. "Jadi, kalau memang pemurtadan itu terjadi, ya undang-undang yang ada seharusnya menghukum pelakunya," papar dia.
Isu pemurtadan tengah melanda Malaysia. Rumor tersebut merupakan satu dari sekian banyak isu yang menyeret benturan antar etnis dan agama di Negeri Jiran.
Sebagai respon terhadap isu yang berkembang tersebut, satu juta umat Islam Malaysia berencana hadir dalam aksi unjuk rasa yang berlangsung pada Sabtu (22/10) mendatang. Aksi itu merupakan bentuk protes terhadap pemurtadan yang dilakukan kepada Muslim Malaysia.
Menurut rencana, aksi tersebut bakal berlangsung di Stadion Shah Alam, Selangor. Himpunan Sejuta Umat (Himpun), organisasi kelompok sayap kanan dukungan UMNO, Perkasa, dan Pemuda PAS, serta kalangan konservatif dikabarkan hadir dalam aksi unjuk rasa tersebut. Dari undangan yang dipublikasikan dalam situs jejaring sosial Facebook, sekitar 1.000 pemilik akun facebook telah mengkonfirmasi kehadirannya.
Belum ada tanggapan untuk "Ulama Malaysia Minta Telusuri Kebenaran Isu Pemurtadan"
Post a Comment