IAIN Gorontalo Pesantrenkan Penerima Beasiswa "Bidik Misi"

Gorontalo, NU Online
Mulai November 2011 mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sultan Amai Gorontalo yang menerima beasiswa Bidik Misi, akan diwajibkan tinggal di Rusunawa (Rumah Susun Sewa) milik lembaga itu.

"Rencana semula awal bulan ini, namun karena air PDAM belum beres terpaksa kami undur bulan depan," ungkap Rektor IAIN Gorontalo, Prof Dr Muhammadiyah Amin, Selasa.
Menurut Rektor, Rusunwa yang diresmikan oleh Menteri Agama Suryadarma Ali dan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa pada bulan Juli 2011 tersebut, merupakan bantuan dari Kementerian Perumahan Rakyat untuk mahasiswa IAIN Gorontalo.

Dia mengatakan, saat ini ada seratus mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi yang tersebar di tiga fakultas. Kebetulan mahasiswa yang belajar di kampus I sebanyak 80 orang, dan 20 yang lain di kampus II. Mereka yang di kampus I itulah yang berhak menempati rusunawa.

Di asrama tersebut, para mahasiswa akan dibina layaknya di pesantren sehingga diharapkan memiliki nilai keunggulan kompetitif dibanding mahasiswa lainnya. Keunggulan tersebut terutama di bidang hafalan Al-Qur'an, bahasa Arab, Inggris, ibadah dan akhlak yang baik.

"Kita akan menyeleksi dosen-dosen yang layak tinggal mendampingi mahasiswa tersebut. Dosen-dosen yang hafal Al-Qur'an atau lulusan luar negeri berpotensi menjadi pembina mereka," katanya.

Dengan segala fasilitas dan pembinaan itu mahasiswa hanya dikenai kewajiban membayar Rp100 ribu per bulan. Jumlah ini terhitung jauh lebih murah dari daripada kontrakan/indekos di lingkungan sekitar kampus yang Rp150-300 ribu per bulan.

Rektor menjelaskan, beasiswa Bidik Misi diberikan kepada mahasiswa yang tidak mampu dengan syarat yang ketat seperti nilai akademik yang tinggi. Beasiswa itu meliputi biaya studi dan biaya hidup.

Selama menerima beasiswa tersebut mahasiswa diharuskan meningkatkan nilai akademiknya, atau minimal tidak turun. Jika turun mahasiswa akan menerima sanksi mulai dari teguran sampai pencabutan beasiswa.

"Semester kemarin ada penerima Bidik Misi yang IPK-nya turun, tim pemantau kami langsung mengkomunikasikan hal itu dengan mereka. Jika tetap tidak berubah, terpaksa beasiswa akan kami alihkan ke mahasiswa lain," tegasnya.

Direncanakan tahun depan IAIN Gorontalo akan kembali membangun Rusunwa bantuan Kementerian Perumahan Rakyat di kampus II Limboto.

"Jika di kampus I hanya satu blok dengan kapasitas 200 orang, Rusunwa di kampus II ada 2 blok sehingga bisa menampung 400 mahasiswa," kata Rektor.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "IAIN Gorontalo Pesantrenkan Penerima Beasiswa "Bidik Misi""

Post a Comment