KH Sahal Mahfudz: Hukum Membaca Al Quran di Kuburan

Agama Islam menganjurkan untuk saling mendoakan sesama muslim, walaupun terhadap muslim yang telah meninggal dunia. Ini membuktikan bahwa persaudaraan antara muslim itu bersifat abadi, tidak hanya ketika hidup di dunia saja tetapi juga ketika salah satu diantara mereka telah meninggal. Bahkan persaudaraan itu akan berlanjut kelak di akhirat.Ulama ahli fiqih bersepakat, bahwa amalan orang yang masih hidup yang diperuntukkan kepada yang telah meninggal berpahala sama. Amalan itu tidak hanya sebatas doa, tetapi juga amalan-amalan lain yang bermanfaat bagi yang telah meninggal dunia. Seperti sedekah, membaca al-Qur’an, dan membayarkan qadha puasa.

Dalam kitab Hujjah Ahlus Sunnah wal Jama’ah dijelaskan ada dua pendapat mengenai hukum membaca al-Qur’an di kuburan. Madzhab Malikiyah menganggap hal itu makruh. Sedangkan mayoritas ulama mutaakhkhirin memperbolehkannya. Dan pendapat terakhir inilah yang berlaku di kalangan kaum muslimin sekarang.
Jika kita mau memperhatikan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Ali bin Abi Thalib dari Nabi Muhammad saw. Sesungguhnya beliau telah bersabda: “barang siapa yang melewati kuburan dan membaca surat al-fatihah sebelas kali, kemudian menghadiahkan pahalanya kepada orang yang telah meninggal, maka diberikan kepadanya pahal dengan hitungan orang yang telah meninggal tadi”.

Adapun hadits yang lebih spesifik menerangkan tentang membaca al-Qur’an di kuburan adalah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra yang artinya:”barang siapa berziarah kepada kubur kedua orang tuanya atau salah satunya, kemudian ia membaca surat Yasin di pekuburan, dia telah diampuni dengan hitungan ayat atau huruf ayat tadi. Dan orang tersebut suda h dianggap berbuat baik kepada orang tuanya”.

Dalam kitab yang sama dijelaskan, Qadhi Abi Thayyib ketika ditanya tentang menghatami al-Qur’an di maqbarah (kuburan), menjawab bahwa pahalanya bagi orang yang membaca. Sedangkan mayit, seperti orang yang hadir, diharapkan mendapat barokah dan rahmat Allah swt.

Dengan demikian, jelaslah bahwa membaca al-Qur’an di pekuburan tidak dilarang oleh Agama Islam. bahkan, membaca al-Qur’an dengan pengetian tersebut disunnahkan.

Sumber: KH.MA. Sahal Mahfudh, Dialog Problematika Umat. Surabya: Khalista & LTN PBNU

Postingan terkait:

12 Tanggapan untuk "KH Sahal Mahfudz: Hukum Membaca Al Quran di Kuburan"

  1. Pendapat saya pak,
    AL Fatiha itu bukan di peruntukkan bacaan2 seperti itu, itu namax ritus2. Membaca Al-Qur'an (Kitab/Kataba/Ketetapan AllAH)/Mengaji/ Mengkaji.
    Contoh MEMBACA: Bismillahirrahmanirrahiim/ Dengan Isme AllAH yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang.

    Bismillah..(Dengan Isme ALLAH)??. Kita memang harus ber-Isme kepada ALLAH saja, jangan pakai Isme (Paham/Ideologi) lain selain dari Isme/paham ALLAH seperti Pluralisme, Komunisme, demokrasisme, sosialisme,dll.

    Aduh,...Kalo mau dibahas ayat ini panjang banget..hehe.
    Pokoknya gitu menurut saya caranya meng(k)aji Al-qur'an.
    Jadi bukan dengan cara membacanya sebelas kali berulang2 tapi kita tidak tau apa maksud dari ayat tersebut.
    Allah maha mendengar....

    ReplyDelete
  2. barang siapa yang melewati kuburan dan membaca surat al-fatihah sebelas kali, kemudian menghadiahkan pahalanya kepada orang yang telah meninggal, maka diberikan kepadanya pahal dengan hitungan orang yang telah meninggal tadi”.

    Hadits itu keluarnya 300 tahun setelah muhammad meninggal. jadi saya kurang percaya hadits walaupun tidak semua salah.
    Al qur'an itu telah jelas.

    Tapi kalo kita mau menterjemahkan maksud perkataan Muhammad itu, "Barang siapa yang melewati kuburan..)" nah, Kuburan adalah tempat orang yang sudah mati.
    Pertanyaan: Mati Apanyaaa...!??
    Jawab : ya Mati Qolbunya, bukan mati fisik.
    Al-qur'an itu Huda linnas, petunjuk buat manusia di bumi bukan pas kita mati nanti.hehe:)).
    (maaf, sekedar berbagi aja)^^
    Senangnya jika kita bisa diskusi terbuka.:))

    Pesan buat para Ulama (Orang yang di anggap Ulama).
    Mohon untuk jangan buru2 memvonis suatu ajaran apapun itu sesat sebelum mengujinya. Kenapa tidak didiskusikan terlebih dahulu dengan mencari titik terangnya sehingga jelas yang benar dan salahnya dimana..okey!

    Saatnya Kitab Allah ini kita aplikasikan jangan di baca2 saja.

    ReplyDelete
  3. terimakasih mas daeng, hanya Allah yang tahu niat dan maksud hambanya. Dia yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana menanggapi hambanya yang berbeda-beda. Sebisa mungkin memang setiap bacaan quran juga diikuti dg pemahaman tafsirnya yg komprehensif dan aktual.

    ReplyDelete
  4. menarik mengikuti tafsir anda tentang hadist ini. semoga yang anda sampaikan/pesankan bisa ditangkap pembaca. sesama keluarga besar 'islam' tidak seharusnya saling 'membunuh' saudaranya, walaupun saudaranya itu melangkah dg dasar-dasar yg bisa dibuktikan.

    ReplyDelete
  5. video menarik nih ttg aqroul qur'an fil kubur :http://www.youtube.com/watch?v=KtWHQkBcP1s

    ReplyDelete
  6. Saya setuju dengan pak daenk, benar kata pak daenk. al-fatihah ntu kan inti sarinya adalah, minta petunjuk kepada Allah agar di tunjukkan jalan yang lurus. Jalan lurus = jalan yang tidak sesat/kuat imannya menolak kesesatan/tidak terjerumus kepada hal2 bid'ah/menghindari perbuatan kotor, seperti sogok menyogok/terhindar dari syirik, mau sujud dan cium kaki si SBY dan sejenisnya. Nah orang meninggal mana ada lagi melakukan kerjaan seperti orang hidup. Klo memang orang mati bisa melakukan pekerjaan, Untuk apa Nabi Muhammad dan para Nabi di ciptakan dengan berbentuk manusia?
    Manusia tentu hidupnya sama dengan iblis, matinya pas hari kiamat dan tentu sejenisnya.
    Pak Admin berkata sesama Islam jgn saling bunuh-membunuh, nah dengan agama yang baru dan tidak ada jelasnya dalam Islam bukannya pak Admin sudah membunuh umat Islam dan melecehkan umat Islam. Pak admin jangan2 mau menghancurkan martabat orang Islam ya, bahwa Islam ntu agamanya bsa di ubah-ubah? berarti pak admin ntu kaki tangan syethan dunk? Kan daridulu tujuan syethan kan mengganti2 jalan yang sudah di tetapkan Allah agar banyak manusia2 yang ikut syethan ke neraka. Nah, sedangkan Syethan ntu musuh Allah pak Admin.
    Jadi menurut saya sebaiknya pak admin, pelajari musaf2 yang sudah di tetapkan oleh pemerintah arab saudi, pelajari disana. Nabi Muhammad diturunkan di negri Arab, tentu ada maksud dari Allah, yang jelas orang asli islam Arab disana memegang teguh ajaran Islam. Jangan anda malah menuhankan guru anda yang notabene orang indon ga jelas pak admin. See u next tima :)

    ReplyDelete
  7. aduh konsep Tauhid anda kog ke-kristen-kristenan yah? semacam ada Kerajaan Tuhan dan Kerajaan Syetan saja. Sejak Kapan syetan pula menjadi musuh Allah? syetan adalah mahluk ciptaannya, dan menjalankan perintah penciptanya untuk membuat harmoni keseimbangan antara yang baik-buruk. Kalau Tuhan berkehendak, tidak pula diciptakan syetan dan tidak pula diperintahkan dia untuk menguji keimanan dan kehidupan makhluk bernama manusia.

    Terimakasih telah mencap saya sebagai syetan atau sesat, maaf saya tidak percaya dengan kitab-kitab yang diterbitkan oleh percetakan Saudi Arabia karena sudah banyak bukti mereka melakukan penyensoran dan editing yang keterlaluan untuk mendukung paham keagamaan mereka.

    Begini saja, kami beribadah juga punya dasar dan argumen yang bisa didialogkan dengan ilmiah dan dalam konteks ukhuwah yang baik. Kalau anda terus menganggap kami bagian pelaku bid'ah dan semua pelaku bid'ah adalah sesat, dan yang sesat itu kafir, berhati-hatilah. Mungkin anda sedang terkungkung dalam dogma yang luar biasa jahat.

    ReplyDelete
  8. Mohon Jangan adu argument dan jangan sok benar..Bersatulah Wahai Kaum Muslim..

    ReplyDelete
  9. Mbaca Al Qur'an dirumah aja kenapa sih? Aneh-2 aja mbaca Al Qur'an di Kuburan.

    ReplyDelete
  10. Yang penting ndak baca ditempat yg dilarang dan merendahkan toh.

    ReplyDelete
  11. pratiknyocahpati@yahoo.comJanuary 25, 2014 at 1:29 AM

    mas bukan aneh2, ente aja yang aneh,, membaca Qur'an dimana aja boleh yang penting di tenpat yang suci,,,,,paham gak ente.

    ReplyDelete