Alquran tertua di Asia Tenggara yang berasal dari Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, dan milik Kesultanan Ternate akhirnya secara resmi diperlihatkan kepada publik pada Festival Legu Gam.
Sekretaris Kesultanan Ternate Gunawan mengatakan, pihak Kesultanan akhirnya menepati janjinya untuk menampilkan Alquran kuno itu di depan masyarakat yang mengunjungi Festival Legu Gam malam ini.
Alquran yang ditutupi sehelai kain putih dan terbuat dari kulit kayu dengan pembungkus kotak kayu ini disimpan di Kedaton Kesultanan Ternate dan kini menjadi pusat perhatian ribuan orang yang berebut melihatnya.
"Kitab suci ini dipinjam dari Pemda Kabupaten Alori untuk dipamerkan pada acara Legu Gam MKR 2011. Alquran tua ini akan dibaca saat momen tertentu pada acara itu," kata Gunawan.
Ia menuturkan, Alquran ini dibawa ke Alor Besar pada 1519 Masehi oleh Iang Gogo yang merantau bersama empat saudaranya dengan misi menyebarkan Islam hingga ke Alor.
Saat itu, kitab suci ini dibawa pada masa Kesultanan Babullah V oleh kelima bersaudara dari Ternate dengan menggunakan perahu layar yang menurut riwayat bernama Tuma Ninah yang berarti `Berhenti/Singgah Sebentar'.
Saat itu, Alquran ini tersimpan di rumah pondok sekitar tahun 1982, kata Arifin. Lalu terjadi kebakaran besar yang melanda rumah pondok tersebut sehingga menghanguskan seluruh bandan dan isi rumah termasuk semua benda peninggalan Ia Gogo yang dibawa dari Ternate.
"Anehnya Alquran tertua ini tidak terbakar dan hingga saat ini masih tetap terawat dengan utuh oleh ahli warisnya," kata Gunawan.
Belum ada tanggapan untuk "Alquran Tertua se-Asia Tenggara Resmi Dipamerkan untuk Publik"
Post a Comment