TEMPO Interaktif, Jakarta - Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia tak menutup pintu untuk kembali ke pelukan induknya, Nahdlatul Ulama. Ketua Umum PB PMII, Adien Jauharuddin, membantah bahwa PMII menolak kembali ke NU seperti yang diakatakan Ketua PB NU, Said Aqil Siradj. "Hanya saja, proses ini memang membutuhkan dialog dan komunikasi yang intensif," ujarnya saat dihubungi Tempo, Senin , 28 Maret 2011.
Sebelumnya, NU mengatakan siap membentuk organisasi mahasiswa baru sebagai underbouw ormas Islam terbesar di Indonesia ini. NU mengatakan bahwa ormas baru ini diperlukan untuk melakukan kaderisasi dan penyebaran nilai-nilai Ahlusunah Waljamaah di kalangan mahasiswa. Keputusan ini dibentuk setelah PMII, yang menyatakan putus hubungan dengan NU sejak 1972, dikabarkan menolak ajakan untuk kembali ke dalam ormas ini. NU juga menilai PMII telah bergerak dengan liar setelah lepas dari pangkuan mereka.
Namun, hal ini dibantah Adien. Menurut Adien, bagaimana pun PMII tak mungkin melepaskan NU. Alasannya, "Karena kami lahir dari rahim NU." Selain itu, lanjutnya, secara prinsipil, NU dan PMII, juga memiliki kesamaan nilai. Demikian juga dengan kepentingan NU dan PMII. "Kepentingan PMII dan NU juga sama untuk melakukan kaderisasi dan pengembangan nilai-nilai Ahlusunnah Waljamaah di kalangan mahasiswa," jelasnya.
Namun, Adien mengatakan bahwa dirinya juga memerlukan konsolidasi internal di kalangan PMII untuk menentukan sikap. "Kami kemarin baru selesai kongres, nanti mungkin akan dibahas dalam kongres," jelasnya. Mengenai kapan kongres itu akan dilakukan, Adien mengatakan belum mengetahui pastinya. "Yang pasti setelah Harlah PMII 17 April besok," ujarnya.
Soal kejadian saat kongres di Banjarmasin kemarin. Adien mengatakan bahwa hal itu masih dalam batas yang normal. "Setiap kongres kan ada dinamikanya masing-masing. Yang penting adalah kejadian itu masih dalam koridor Ahlusunnah Waljamaah," jawabnya.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "PMII Belum Tutup Pintu Kembali ke NU"
Post a Comment