Seoul, NU Online
Berangkat dari keprihatinan atas pembidahan beberapa amalan Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja) oleh sebagian pihak, beberapa waktu lalu warga Nahdliyyin di Korea Selatan (Korsel) membentuk sebuah komunitas yang diberi nama Ikatan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Korea (IKBNU Korea). Jumlah Nahdliyin yang menetap di negeri ginseng ini membuat semakin perlunya sebuah wadah komunitas.
Seperti yang diketahui, jumlah tenaga kerja dan pelajar di Korea Selatan meningkat dari tahun ke tahun. Lebih dari 35,000 tenaga kerja dan 300 pelajar/mahasiswa. Jika merujuk presentase nasional seperempat WNI adalah nahdliyyin, maka telah ada 7,500 lebih Nahdliyyin di negeri yang terkenal dengan kimchi-nya ini.
Ahad, 3 Juni 2012, IKBNU turut memeriahkan acara “One Indonesia Day” di Kota Ansan, Korea Selatan. Acara ini diahadiri oleh 21 organisasi/paguyuban masyarakat Indonesia di Korea. Hadir dari IKBNU antara lain Nissa Al Hakim (Gimhae), Fahmi Arif Tsani (Gangneung), Kyai Kanjeng (Incheon), Moh Rois (Ansan), Muhlisin (Chuncheon), dan puluhan sahabat nahdliyyin yang tersebar di seluruh semenanjung Korea.
Salah satu kegiatan IKBNU antara lain tanya jawab seputar keagamaan melalui media jejaring sosial. Ustadz Abi Tama, Nissa Al Hakim, Fahmi Arif Tsani, Sukirno Sunardi, Syami Zein, dan masih banyak lagi asatidz yg aktif menjadi narasumber. Mereka adalah para imam mushola Indonesia yang berada di daerah tinggal masing-masing.
Keberadaan IKBNU melalui kegiatan ini adalah dalam rangka menghidupkan amaliah-amaliah aswaja yang baru-baru ini diklaim bid’ah oleh sebagian pihak, di samping masalah lain, seperti info pekerjaan, pengurusan perpanjangan visa, dll.
Nahdliyyin di Korea juga sepakat bahwa IKBNU merupakan penyambung komunikasi dan informasi dari PBNU maupun dari pihak-pihak terkait di tanah air kepada para pekerja, mahasiswa NU maupun para mukimin Indonesia di Korea. Penyambung informasi, jejaring dan peluang bagi para pekerja, pelajar dan jamaah NU di tanah air untuk memperoleh kesempatan bekerja, belajar maupun kesempatan lain di Korea.
Ke depan, diharapkan IKBNU bisa membentuk kepengurusan lengkap dan merencanakan program kerja yang lebih variatif, sehingga nantinya organisasi ini bisa menjadi cikal bakal berdirinya Pengurus Cabang Istimewa (PCINU) di Korea.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Ikatan Keluarga Besar NU Korea dideklarasikan"
Post a Comment