Santri se-Indonesia Berlomba Baca “Kitab Gundul”

Lombok, NU Online
sekitar 1064 santri putra-putri perwakilan pondok pesantren di seluruh Indonesia bersiap mengikuti Musabaqah Fahmi Kutubit Turats (Mufakat) tingkat Nasional yang diadakan di Pondok Pesantren Darunnahdlatain Nahdlatul Wathan, Pancor, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), Ahad (17/07).

Musabaqah yang rencananya akan dilaksanakan 19-24 Juli ini diadakan oleh Direktorat Pendidikan Diniyyah dan Pondok Pesantren Direktorat Pendidikan Tinggi Islam Kementrian Agama RI dan akan diikuti lebih dari 30 kafilah (propinsi). Para santri yang jago baca “kitab gundul” ini akan berlomba bagaimana membaca, memahami, serta menjelaskan kandungan kitab kuning.
Kitab-kitab yang dilombakan terdiri dari berbagai macam disiplin ilmu dan disesuaikan dengan tingkat kesulitan dan peringkat kelasnya: ula, wustha, dan ulya. Kitab-kitab tersebut umumnya terdiri dari kitab-kitab yang biasa diajarkan di pesantren-pesantren, seperti Sullam al-Taufiq, Jurumiyyah, Ta’lim al-Muta’allim, Subul al-Salam, Fath al-Qarib, Fath al-Muin, hingga Ihya Ulum al-Din.

Wendi Suwendi, salah satu panitia acara ini, berharap momen ini akan meningkatkan perhatian dan kecintaan para santri agar terus mempelajari kitab-kitab kuning (kutub al-turats). Wendi juga berharap Mufakat ini akan melahirkan ulama-ulama moderat yang mengamalkan model keislaman seperti yang ditawarkan kitab kuning, yaitu Islam wasatiyyah (islam moderat) yang mampu menjembatani antara dua arus besar keislaman yang sedang berkembang dan saling tarik-menarik di Indonesia saat ini, yakni liberalisme agama dan fundamentalisme agama.

“Pesantren menyimpan khazanah keilmuan Islam klasik yang sudah terbukti mampu mengawal Islam Indonesia berabad-abad lamanya. Karena itu, saya berharap model keislaman yang diajarkan di pesantren-pesantren melalui kitab kuning ini mampu menawarkan ajaran keislaman yang tawasuth, tasamuh, i’tidal, dan rahmatan lil ‘alamin,” katanya.

Selama kegiatan Mufakat berlangsung, panitia juga mengadakan perlombaan debat bahasa Arab dan bahasa Inggris, khalaqah pimpinan pesantren se-Indonesia, seminar, diskusi, bazaar dan pameran produk-produk pondok pesantren, juga pentas seni dan hiburan oleh group band Wali.

Postingan terkait:

Belum ada tanggapan untuk "Santri se-Indonesia Berlomba Baca “Kitab Gundul”"

Post a Comment