Jakarta - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Said Aqil Siroj, kembali menyampaikan kritik terkait masih lemahnya sistem demokrasi di Indonesia. Untuk bisa menyempurnakannya,agama yang mengedepankan ajaran moral dianggap menjadi solusi.
Ini disampaikan Kiai Said saat menjadi salah satu pembicara di Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Selasa (13/13),yang juga dihadiri oleh pengamat politik J. Kristiadi dan peneliti senior Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) Suryadi Rinakit. Khusus di Indonesia, lemahnya sistem demokrasi kembali ditegaskan masih terjadi karena tidak adanya keteladanan dari pimpinan.
"Agama memiliki dua hal penting, yaitu agama membangun moral dan agama memiliki keteladanan. Islam ada Rasulullah, Krsiten ada Yesus dan agama lain pastinya juga ada teladannya. Itu penting untuk bisa menyempurnakan demokrasi kita yang saat ini masih lemah," kata Kiai Said.
Kiai Said juga mengatakan, demokrasi adalah pilihan yang rasional namun belum ideal. Terlebih demokrasi yang selama ini dijalankan di Indonesia masih kental aroma liberalisme ala Barat, yang sebaliknya menafikan peranan agama.
"Semua orang tahu dan mengakui kalau sistem demokrasi kita masih bejat. Tidak bisa dibayangkan seandainya tidak ada agama di dalamnya," tandas Kang Said, demikian Kiai Said disapa dalam kesehariannya.
Umat Islam sendiri, terutama Nahdliyin, masih kata Kang Said, tetap menjunjung tinggi Pancasila sebagai dasar Negara. Meski demikian Islam mengajarkan bagaimana Rasulullah SAW patut dijadikan teladan dalam kehidupan, tak terkecuali dalam berdemokrasi.
Sumber: NU Online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Said Aqil Siradj: Jadikan Agama Sebagai Penyempurna Sistem Demokrasi Indonesia"
Post a Comment