JAKARTA - Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) menyelenggarakan Workshop Advokasi Pencegahan HIV dan AIDS di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (12/9). Acara bertajuk "Menghapus Stigma dan Diskriminasi terhadap ODHA" ini rencananya akan berakhir pada Jumat.
"Kiai-kiai NU harus berperan dalam masyarakat, salah satunya dalam pendampingan korban HIV/AIDS ini," pinta Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj dalam pembukaan acara tersebut, di hadapan peserta yang terdiri dari Pengurus Syuriyah PWNU di seluruh Indonesia.
Selama Workshop peserta akan disuguhi materi-materi, seperti peran organisasi NU, peran ulama NU, fiqh dan ushul fiqih, serta beberapa penyajian lain yang dikaitkan dengan urgensi pendampingan korban HIV/AIDS. Bertindak sebagai pemateri adalah KH Malik Madani, KH Arwani Faisal, Slamet Efendy Yusuf dan Syahrizah Syarif,
Imam dalam sambutannya menjelaskan, hasil survey terakhir, yakni Juni 2012 menunjukkan bahwa jumlah terus bertambah menjadi 86.762 pengidap. Dari total ini, 3.368 di antaranya adalah ibu rumah tangga akibat penularan dari suaminya. Jumlah ini lebih tinggi dari jumlah perempuan penjaja seks yang hanya mencapai 700-an.
Karena itu, menurutnya, harus ada pendampingan dari para pemuka agama untuk memberi pencerahan tentang HIV/AIDS supaya tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat yang berakibat pada stigma dan diskriminasi.
"Pada kesempatan yang baik ini, kita mengajak kepada para kiai dan teman-teman sekalian untuk promosi penanggulangan HIV/AIDS melalui pola hidup sehat," ujarnya.
Turut hadir dalam kesempatan ini Bendaharan Umum PBNU Bina Suhendra, Ketua PP LKNU Imam Rasjidi, Wakil Sekretaris PBNU Syahrizal Syarif, dan beberapa pengurus lainnya. Sumber: NU Online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Kiai Harus Lebih Aktif di Pendampingan Korban HIV/AIDS"
Post a Comment