JAKARTA - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas secara tegas melarang kelompok garis keras Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) masuk daerahnya. Ia mengatakan, pihak-pihak di Banyuwangi, baik aparat pemerintah daerah, kepolisian, TNI, organisasi keagamaan, maupun elemen masyarakat lainnya, akan kompak mencegah penyebaran ideologi radikal yang ingin masuk ke Banyuwangi.
"Posisi kami sebagai kepala daerah sangat jelas, yaitu melarang pendirian organisasi militan ISIS dan penyebaran ideologinya. Negara Kesatuan Republik Indonesia sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi," ujar Anas yang juga mantan Ketua Umum Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) tersebut dalam siaran pers, Rabu (6/8).
Di Banyuwangi, sambung Anas, pihaknya getol menyosialisasikan nilai-nilai keagamaan yang ramah dan toleran. Radikalisme bisa meretakkan bangunan kebangsaan dan menimbulkan kerugian bagi bangsa. "Karena itu, kami rutin menggelar pertemuan yang diikuti para tokoh lintas agama. Berbagai program pembangunan juga melibatkan umat lintas agama," ujarnya.
Anas mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan sejumlah ulama, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan aparat keamanan untuk mengidentifikasi adanya penyebaran radikalisme dan terorisme di Banyuwangi. Apalagi, posisi Banyuwangi cukup strategis sebagai pintu masuk maupun pintu keluar dari Bali yang selama ini kerap dijadikan lokasi sasaran aksi radikal.
"Alhamdulillah, sejauh ini situasi kondusif. Para tokoh agama selalu menyampaikan pesan yang sejuk dan menebarkan manfaat bagi semua umat. Kami akan merawat kebhinnekaan Indonesia dari Banyuwangi," katanya.
Sumber: NU Online
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Bupati Banyuwangi: Kelompok Ekstrim Dilarang Masuk Tanah Kami"
Post a Comment