Jakarta, NU Online
Kementerian Agama menggelar ajang apresiasi pendidikan Islam tahun 2015. Sejumlah stakeholders pendidikan Islam mendapat penghargaan, termasuk di antaranya adalah enam mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI).
Dari sekian banyak mahasiswa yang mendaftar pada ajang apresiasi pendidikan Islam tahun ini, 6 mahasiswa terpilih dalam beberapa bidang, yaitu: Studi Islam, Humaniora, dan Sains-Teknologi. Mereka yang terpilih dinilai telah mengukir prestasi, baik nasional maupun internasional. Ke-6 mahasiwa ini mendapatkan penghargaan uang pembinaan sebesar Rp 15 Juta.
Ke-6 mahasiswa tersebut adalah Badrut Tamam ( UIN Syarif Hidayatullah), Kategori Juara MHQ 30 Juz internasional di Brunei Tahun 2015; Edy Fajar Prasetyo (UIN Syarif Hidayatullah) Kategori Juara ASEAN Leaderpreneur Conference di Malaysia; M Sayyidathohirin (UIN Walisongo) Kategori Penulis aktif media, M Safari (IAIN Salatiga), Kategori Inovasi Pembelajaran Matematika; Husnul Athya (IAIN Banjarmasin) Kategori Musabaqah Makalah Qur’an, penulis puisi, cerpen; Irna Nova Damayanti (IAIN Purwokerto) Penulis aktif media, sastra budaya, lokal dan nasional. Demikian dikutip dari laman kemenag.go.id
Untuk Dosen teladan, juara I-III, Dosen Teladan bidang Keahlian Sosial Humaniora adalah Mohammad Avicena, Rusdi dan Riswanto. Sedang Juara Dosen Teladan bidang Keahlian Islamic Studies adalah Jajang A Rohmana, Aksin dan Toto Suharto. Sementara Juara Dosen teladan bidang Sains dan Teknologi adalah Marjoni Imamora, Ade Yeti Nuryantini dan Wasilah. Masing-masing dosen teladan juara satu, mendapat penghargaan insentif sebesar Rp 40 Juta untuk juara I, 35 Juta untuk juara II dan Rp 30 juta untuk juara III.
Untuk kategori Jurnal berstandar Internasional, diraih oleh Jurnal Al-Jamiah (UIN Sunan Kalijaga) dan Jurnal Studi Islamika (UIN Syarif Hidatullah) dalam Kategori Jurnal bereputasi Internasional. Dua jurnal tersebut, masing-masing mendapat bantuan sebesar Rp 200 Juta dan fasilitas langganan Scopus sebesar Rp 750 Juta.
Sementara Kategori karya terpublikasi internasinal diraih oleh Budiyono Saputro (IAIN Salatiga); peraih ekspose karya ilmiah (EKI) dari Jawaharal Nehru University dengan judul: On the Scientific Approach Model of Social Religious life at Kampung Mualaf’s dan Istiningsih, Peraih Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) dalam kategori Pendidikan tentang Model Pendidikan Profesi Guru dan Klinik Pendidikan. Dua Dosen tersebut mendapat insentif masing-masing senilai Rp 50 juta.
Dirjen Pendis mengajak civitas akademika untuk terus melakukan inovasi dan kreativitas di bidang pendidikan dan tidak cepat puas.
“Civitas akademika, jangan berhenti berkarya. Teruslah melakukan pengembangan diri, berinovasi dan kreatiflah. Teruslah menulis dan berkarya”
Dirjen mengaku, apresiasi yang diberikan Direktorat Pendidikan Tinggi Islam masih sangat kecil dan tidak sebanding dengan karya yang dihasilkan para kaum cerdik pandai tersebut. Namun demikian, apresiasi ini diharapkan dapat menjadi stimulus untuk terus berkarya dan berinovasi.
“Insentif yang tidak seberapa ini diharapkan mampu menjadi pemicu bagi para penerima penghargaan dan anggota civitas lainnya untuk terpacu melakukan perbaikan diri, berkarya dan berprestasi. Semoga ke depan, Pendidikan Islam mampu bersaing dengan pendidikan umum, tidak hanya tingkat nasional, namun juga internasional. Semoga secepatnya, setiap PT mempunyai jurnal berstandar Internasional,” harap Dirjen. Red: Mukafi Niam
Sumber: NU Online
Beranda » berita NU »
berita pesantren terbaru »
berita santri »
kabar santri »
Keislaman »
kenuan »
Nadhlatul Ulama »
NU
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Belum ada tanggapan untuk "Enam Mahasiswa Berprestasi Terima Penghargaan 15 Juta"
Post a Comment