Ungkapan kebencian, permusuhan dan tindak kekerasan apalagi yang mengatas-namakan agama telah membawa korban jiwa yang tak terhitung jumlahnya di seluruh belahan bumi ini, tak terkecuali di Bumi Ponorogo ini. Tindak kekerasan ini diawali dengan menuduh kelompok lain sebagai sesat, kafir dan tak berilmu dan dengan tuduhan itu mereka dengan gampang pula mengabsahkan tindak kekerasan, terhadap kelompok yang dikatakan sebagai sesat dan kafir itu. Kelompok ini berideologi radikal, dan sering menggunakan ungkapan kebencian serta ancaman kekerasan terhadap kelompok lain.
Gejala munculnya gerakan yang menyebarkan ‘penyesatan, pengkafiran dan permusuhan’ terhadap ajaran dan tradisi keagamaan lain ditemui dalam masyarakat. Bahkan gerakan ini sudah mulai ‘mengganggu’ tradisi ‘guyub rukun’ yang telah lama di ’uri-uri’ masyarakat Ponorogo, dengan mulai memaksakan agendanya pada pusat-pusat peribadatan, seperti masjid dan mushala, melalui media massa cetak, elektornik dan melalui media lainnya.
Oleh karena itu kami Generasi Muda NU Ponorogo menyatakan sikap:
- Menolak segala bentuk ungkapan, pernyataan, tindakan yang menunjukkan kebencian, permusuhan dan kekerasan apalagi yang mengatasnamakan agama;
- Menuntut kepada Pemerintah dan aparat yang terkait melakukan pengawasan dan tindakan hukum yang tegas terhadap individu, maupun kelompok yang sering menggunakan ungkapan, pernyataan, tindakan yang menunjukkan kebencian, permusuhan dan kekerasan yang mengatasnamakan agama atau paham keagamaan;
- Menuntut kepada aparat Pemerintahan di Kabupaten Ponorogo, untuk melibatkan organisasi pemuda, organisasi massa keagamaan untuk berkolaborasi dalam menangkal segala bentuk ideologi yang mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ponorogo, 4 Desember 2015
Generasi Muda NU Ponorogo
Menolak Kekerasan Atas Nama Agama
Gerakan Pemuda Ansor, Fatayat NU, PMII, IKAPMII, IPNU/IPPNU, Komunitas GusDurian Ponorogo
Sumber: NU Online
Belum ada tanggapan untuk "Pernyataan Generasi Muda NU Tolak Permusuhan Agama di Ponorogo"
Post a Comment