Jakarta, NU Online
Para khatib sholat Idul Adha dihimbau untuk menyampaikan materi khotbah yang meneduhkan, memberikan bimbingan keagamaan dan memberikan pesan moral dari ibadah haji, ibadah kurban dan kebersamaan. Demikian salah satu point taushiyah Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam menyambut Idul Adha 1432 H.
"Hari Raya Idul Adha yang kali ini bisa dirayakan secara bersamaan oleh seluruh umat Islam di dunia ini mari kita sejukkan dengan dakwah yang kaya dengan bimbingan ibadah dan pesan-pesan moral, demi terciptanya kekhusyukan dan kedamaian di masyarakat," kata Ketua MUI Prof Dr H Umar Shihab dalam konferensi pers di kantor MUI Jl Proklamasi, Menteng Jakarta Pusat, Selasa (1/11) siang.
Menurut Umar Shihab, bagi umat Islam yang ingin merayakan takbir kelililing, harus mengedepankan kemaslahatan bagi kepentingan bersama, dengan senantiasa berkoordinasi dengan aparat keamanan demi terjaminnya ketertiban dan keamanan. Dalam kesempatan yang sama Ketua MUI Slamet Effendi Yusuf mengatakan, jangan sampai umat dilarang untuk bertakbir keliling.
"Umat sudah dewasa, jangan sampai dilarang untuk melakukan takbir kelililng. Namun tetap harus diberi arahan dan meningkatkan koordinasi dengan aparat, karena Idul Adha kali ini juga bersamaan dengan ibadah umat Kristiani di hari Minggu. Jadi mari kita tingkatkan kebersamaan dan pengamanan dari oknum-oknum yang tak bertanggungjawab yang ingin merusak kerukunan beragama," kata Slamet.
Belum ada tanggapan untuk "Materi Khotbah Harus Meneduhkan dan Kaya Pesan Moral"
Post a Comment