Jakarta, NU Online
Ketua PBNU H Slamet Effendy Yusuf mengatakan, toleransi yang ada di Indonesia tak sekedar memahami keyakinan orang lain, tetapi juga memberi peran penting yang bermakna.
“Meskipun mayoritas Indonesia beragama Islam, tetapi perwakilan dari berbagai agama lain selalu ada yang duduk dalam kabinet,” katanya ketika menerima rombongan muslim dari Thailand di gedung PBNU, Jum’at (23/9)
Hal ini, merupakan kebesaran dan kearifan dari umat Islam Indonesia yang selalu menjunjung tinggi persaudaraan dan perdamaian dengan agama lain yang sudah terbukti dari zaman dahulu.
“Disini, semua hari raya agama yang diakui juga terdapat libur resmi sehingga kalau keja di Indonesia enak, banyak liburnya,” katanya bercanda.
Rombongan Muslim Thailand tersebut adalah Islamil bin Yahya, anggota parlemen, Winai Dahlan, dari Halal Science Center, dan Aroon Boonchom, dari Sharia Advisory Council.
Mereka menjelaskan, umat Islam dan umat Budha yang merupakan mayoritas, hidup berdampingan dan damai, akan tetapi, meskipun jumlahnya mencapai 10 persen dari penduduk Thailand, umat Islam belum memperoleh peran-peran penting sebagaimana yang dimiliki minoritas non muslim di Indonesia.
“Kita dorong muslim Thailand untuk terus berusaha memperbaiki diri dan kita akan mendoakan agar cita-citanya tercapai,” kata Slamet.
Kedua belah fihak juga sepakat untuk menjalin kerjasama lebih erat, tidak hanya dalam soal agama, tetapi juga dalam bidang ekonomi dan ilmu pengetahuan, untuk meningkatkan kesejahteraan umat Islam.
Belum ada tanggapan untuk "Slamet Effendy Yusuf: Toleransi Bukan Sekedar Memahami"
Post a Comment